

Jumat, 31 Januari 2025 Prodi Arsitektur baru saja mengadakan kegiatan tahunan mahasiswa dan dosen yaitu Studi Ekskursi 2.0 ke Kota Mojokerto selama 1 hari. Destinasi utama kegiatan Studi Ekskursi 2.0 Mojokerto adalah Desa Bejijong, Candi Tikus, dan Museum Trowulan. Peserta Studi Ekskursi 2.0 Mojokerto berjumlah 48 mahasiswa.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Desa Bejijong, di sana merupakan tempat pembuatan batu bata yang digunakan untuk bangunan pagar-pagar dan juga patung sebagai upaya melestarikan budaya, di Desa Bejijong sendiri juga memproduksi cincin dari besi dan mahasiswa Prodi Arsitektur diajak juga untuk mempraktikkan pembuatan cincin tersebut. Semua bangunan pada Desa Bejijong sudah banyak yang dipugar, namun hanya Gapura Depan Desa Bejijong saja yang tidak pernah diganti sejak awal dibangun.
Selanjutnya mahasiswa dan dosen mengunjungi Candi Tikus, dijelaskan tentang bagaimana Candi Tikus berisikan air yang berasal dari gunung ke bawah dan mempunyai kedalaman 5 meter dari permukaan tanah. Di dalam air tersebut, ada sekat untuk mandi atau sekedar basuh kaki. Mengapa bisa disebut sebagai “Candi Tikus” karena dahulu di lumbung desa sekitar candi terdapat banyak tikus maka warga setempat menamakannya “Candi Tikus”. Candi Tikus dahulu digunakan sebagai tempat pemandian putri, untuk tempat pemandiannya sendiri dibagi menjadi beberapa tingkatan tergantung lebar dan ukurannya.
Terakhir menuju ke Museum Trowulan yang dibagi menjadi :
Lorong ke-1 berisi tentang prasasti yang menceritkan kisah seorang pangeran dan seorang putri yang sedang jatuh cinta dan terdapat beberapa batu yang berisi ukiran cerita cinta mereka
Lorong ke-2 terdapat sumur
Lorong ke-3 terdapat peninggalan barang-barang jaman dahulu seperti keris, alat makan, dan lain-lain.
Tujuan diadakannya Studi Ekskursi adalah agar mahasiswa mengerti sejarah dan perkembangan arsitektur bangunan yang ada di Indonesia.