Pertukaran mahasiswa dari Universitas Widya Mataram Yogyakarta di Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya dilaksanakan saat perkuliahan Semester Genap Tahun Akademik 2021 – 2022 mulai tanggal 14 Februari 2022 hingga 1 Juli 2022. Mata kuliah yang diikuti oleh mahasiswa dari Universitas Widya Mataram Yogyakarta adalah Pendalaman Perkotaan dan Pemukiman & Arsitektur Empatik-Intuitif. Untuk mata kuliah Pendalaman Perkotaan dan Pemukiman dengan dosen pengampu Prof. Ir. Johan Silas dan Ir. Heristama Anugerah Putra, S.T., M.Ars yang diikuti oleh satu mahasiswa bernama Novi Triyani Sekar NPM 212412206, sedangkan untuk mata kuliah Arsitektur Empatik-Intuitif dengan dosen pengampu Anas Hidayat, S.T., M.T. yang diikuti oleh satu mahasiswa bernama Ulfa An Naafi NPM 171411709. Kedua mahasiswa tersebut aktif dalam mengikuti perkuliahan secara hybrid maupun online. Mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti perkuliahan MBKM ini, berikut kami lampirkan hasil tugas mahasiswa dari Universitas Widya Mataram Yogyakarta yang mengikuti perkuliahan Pendalaman Perkotaan dan Pemukiman
Pada hari Kamis, tanggal 30 Juni 2022, Mahasiswa Arsitektur Universitas Katolik Darma Cendika yang terlibat dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Poryek Kemanusiaan dengan Yayasan Dharma Ibu Hati Kudus Yesus Surabaya melakukan Presentasi Akhir dengan tema “Perencanaan Gedung Yayasan dan Gedung Pertemuan” Kegiatan ini berlangsung di Gedung Vidya Loka lantai 6 Ruangan VL 6D Didampingi dengan Bapak/ Ibu Dosen Prodi Arstektur, para mahasiswa melakukan Final Presentation dihadapan perwakilan Yayasan Dharma Ibu Hati Kudus Yesus Surabaya. Para mahasiswa memaparkan hasil kerja mereka salam enam bulan ini dalam merencanakan Gedung Yayasan dan Gedung Pertemuan yang dibutuhkan di Yayasan Dharma Ibu Hati Kudus Yesus Surabaya.
Pada tanggal 1 Juni 2022 tepat pada hari Rabu, Himpunan Mahasiswa Arsitektur Universitas Katolik Darma Cendika mengadakan sebuah Podcast dengan tema “Kuliah Arsitektur Berat? Mitos Atau Fakta?”. Podcast ini dilakukan dengan merekam secara offline dan disebarkan luaskan melalui media Youtube. Dalam pelaksanaannya kegiatan ini mengundang 2 narasumber yang berkuliah di jurusan arsitektur UKDC yaitu Joseph Paola selaku mahasiswa semester 8 jurusan arsitektur dan Seanivena Fredrica H selaku mahasiswa semester 6 jurusan arsitektur. Kegiatan podcast di Universitas Katolik Darma Cendika bertujuan untuk memberi informasi dan gambaran, serta memperkenalkan seputar kuliah arsitektur. Manfaat diadakannya podcast di Universitas Katolik Darma Cendika yaitu untuk memberi informasi tentang kehidupan mahasiswa arsitektur di UKDC.
Proses perekaman dimulai dari pukul 07.15 pagi sampai dengan pukul 09.05 pagi, para narasumber banyak bercerita tentang kehidupan berkuliah para mahasiswa dengan tingkatan yang berbeda. Pertanyaan – pertanyaan yang diajukan oleh MC seputar bagaimana suka dan duka mereka ketika berkuliah arsitektur serta apa yang memotivasi dan menambah semangat mereka ketika berkuliah. Semua pertanyaan itu terangkum dalam video dengan durasi sekitar 20 menit dan dibawakan secara santai serta dapat menjadi referensi seputar perkuliahan di arsitektur yang jarang diketahui banyak orang.
Melalui kegiatan ini, narasumber dapat menyampaikan cerita tentang perkuliahan arsitektur secara baik dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh para penonton, sehingga diharapkan video dapat memberi gambaran yang jelas tentang kehidupan perkuliahan di arsitektur kepada para penonton serta menarik minat masyarakat khususnya pelajar untuk mengambil peran dalam dunia arsitektur.
Pada tanggal 22 April 2022 bertepatan dengan Hari Bumi pada hari Jumat, Himpunan Mahasiswa Arsitektur Universitas Katolik Darma Cendika mengadakan sebuah Webinar Series yang pertama dengan tema “Tantangan Arsitek Membangun Kota Hijau Di Tengah Metropolitan”. Webinar ini dilakukan secara online melalui media Zoom Meeting. Dalam pelaksanaannya kegiatan ini mengundang 2 narasumber yang cukup kompeten pada bidang Green Building yaitu Ir. Andi Kumala Sakti, M.T. selaku Dosen Universitas Katolik Parahyangan dan Arsitek serta Urban Designer PT Ruang Hijau. Selain itu juga mengundang Savitra Perdana selaku Development Directorate GBC Indonesia. News. Tujuan dari kegiatan webinar ini untuk menambah pengetahuan tentang konsep Green Architecture dan pelestarian lingkungan dengan penerapan seni taman/arsitektur lanskap . Manfaat diadakannya Webinar di Universitas Katolik Darma Cendika yaitu untuk menyebarluaskan pemahaman lebih tentang konsep Good Architecture Landscape dan cara membangun kota hijau di tengah metropolitan.
Rangkaian acara dibuka pada pukul 13.30 siang sampai pukul 17.25 sore, narasumber saat webinar memaparkan beberapa materi mulai dari bagaimana ciri – ciri dari perencanaan kota yang buruk seperti contohnya adalah perencanaan yang berorientasi kendaraan pribadi, dan tidak ramah pejalan kaki, minimnya transportasi publik serta minimnya ruang terbuka. Kemudian materi tentang Peranan Green Building dalam penyehatan bumi serta mendorong peradaban manusia yang lebih bertanggung jawab adalah dengan kontribusi bangunan dan konstruksi pada pemanasan global serta penurunan biocapacity bumi, manajemen lingkungan bangunan, daur dan siklus material yang berkelanjutan, konservasi air, tata guna lahan yang baik serta efisiensi dan konservasi energi. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi para peserta, arsitek dan mahasiswa arsitektur untuk membuat desain yang mengedepankan kelestarian lingkungan, salah satunya dengan memanfaatkan arsitektur lanskap yang dalam penerapannya memperhatikan area terbuka hijau dengan maksimal.
(Sabtu 5 Maret 2022) Alumni Universitas Katolik Darma Cendika melaksanakan kegiatan wajib mereka yang dilaksanakan setiap bulan yakni mengadakan webinar karya Alumni UKDC. Pada bulan ini, webinar bertemakan “Peluang dan Prospek Arsitektur di Era Digital”. Adanya webinar karya Alumni ini merupakan salah satu bentuk partisipasi Alumni UKDC untuk memajukan bangsa.
Pada awal acara dimulai dengan menyanyikan Lagu indonesia Raya kemudian dilanjutkan dengan kata-kata sambutan dari Ibu Citra Anggraini Tresyanto, S.E.M.M. Pada webinar kali ini ada dua orang narasumber yakni Edhie Pitono, S.T. dan Robert Aurelius Arifin Wisang., S.T. kedua narasumber ini memiliki profesi sebagai seorang Arsitektur sama seperti tema pada webinar kali ini.
Menurut Bapak Edhie, dengan adanya perkembangan zaman, maka perkembangan bidang Arsitektur harus turut berkembang. Ada beberapa prinsip yang harus dipegang agar kita dapat survive di era Digital ini yakni; tidak ada jawaban benar hanya ada jawaban salah, kreatifitas, rasionalitas, mantalitas dan dedikasi. Selain itu, beliau mangatakan bahwa dengan adanya perkembangan digital ini, maka akan terdapat suka duka. Suka yang diperoleh dapat berupa pengalaman dan ilmu baru setiap proyek, puas dan bangga, profesi memiliki peluang besar di masa depan dan mudah mencari inspirasi. Kemudian dukanya ialah adanya kemungkian revisi yang memakan waktu banyak, klien yang plinplan dan tidak banyak bersosialisasi. Namun di balik tantangan di era digital ini, terdapat pula prospek yang terbuka lebar bagi para Arsitek dimana Arsitektur digital bergantung pada Hardware: modern computing device, telecom device, PC, Laptop, smartphone, modem internet, wifi, VR headset. Kemudian Software: 3d modelling, game engine, BIM, CAD. Menurut bapak Robert prospek-prospek tersebut menjadi sebuah persenjataan dalam menghadapi tantangan-tantangan di era digital.
Menurut bapak Robert, di Era Digital ini Arsitektur-arsitektur harus mulai mempersiapkan diri dengan membangun suatu nilai dan modal yang dapat ditawarkan kepada masyarakat. Modal-modal ini berupa skill personal seperti menguasai Program/ software Microsoft Office ( Word, Excel, Power Point), Auocad, SketchUp, Revit, Archicad, Lumion, 3 ds Max, Coreldraw, Photoshop,Global Mapper, SAP 2000, AutoCad Civil 3d, BaseCamp GARMIN GPS / Drone Survey/TS, Aplikator Maket Arsitektur Interior Landscape, Infrawork, Naviswork, Etabs,Solidwork, Blender dan Tekla.
Sebelum menutup acara webinar ini, moderator menyampaikan kesimpulan yakni bahwa di era digital ini, yang menjadi tantangan utama yang dihadapi para Arsitek ialah Time menajament, modal dan adaptasi. Kemudian salah satu hal yang perlu digaris bawahi ialah bahwa “selain ilmu arsitektur, seorang arsitek wajib berkalobrasi dengan skill lain., hal ini karena Arsitektur digital harus mengikuti perkambangan zaman dengan ikut memasuki era 4.0.
“Kita perlu kreatif dan rasional, kita harus mempunyai mentalitas yang baik, serta menanamkan pola pikir bahwa arsitek harus mampu mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengan user sehingga keinginan user dapat disesuaikan dengan keinginan kita.”
Terdapat 35 peserta dan kegiatan dilaksanakan melalui VIA ZOOM….